Rasa paling sesak yang pernah ada.
Bila dirasa, tak ada selain air mata yang akan mengalir deras.
Bila dibiarkan, menusuk tiba-tiba pada saat yang tak diinginkan.
Bila dicoba pura pura lupa, selalu saja menolak, tetap lagi-lagi menghujam jauh ke dasar hati yang terdalam.
Tak ada manusia yang perasaannya benar terhadap rindu, senang mengulang rasa yang satu ini. Berat, memang.
Rasanya ingin tak menyayangi hanya agar tak merasa rasa sepedih ini.
Bila saya, bicara tentang rindu, maka akan muncul banyak wajah di benak ini.
Mereka yang kini dipisah ajal.
Mereka yang kini terpisah jarak.
Mereka yang kini hadir namun tak lagi mengenal.
Atau sesuatu itu, yang dulu begitu hangat namun tak dapat terulang.
Lalu semua memoar itu tiba-tiba seperti terbang terselimut kabut. Samar, namun minta ditelusuri lebih dalam, yang disayangkan, ujungnya hanya fatamorgana belaka.
Tak ada kehadiran, malah rindu yang semakin menyakitkan.
Begitulah, rindu. Sakit yang mengundang manisnya peluk perjumpaan.
Memanggil-manggil jiwa untuk pulang.
Tak akan pernah habis rindu, kecuali bila dipertemukan. Pertemuan tanpa perpisahan. Karena pertemuan yang berujung perpisahan biasanya hanya menambah kuadrat-kuadrat rindu, membuat hati tambah sendu. Seperti senja bertemankan mendung berkepanjangan.
Tapi mana ada pertemuan tanpa perpisahan ? Belum lagi kita tak tau apa perpisahan ini kan berhujung pada pertemuan lain ?
Bila iya, syukur.
Bila tidak, bisa bisa mati dalam keadaan merindu.
Tapi umat islam diajarkan, bahwa ada perjumpaan indah yang tak miliki perpisahan. Pertemuan setelah rindu yang abadi tanpa kefanaan. Pertemuan paling indah dari pertemuan-pertemuan yang mereka impikan..
Pertemuan di surga Ilahi, Rabb semesta alam.
Bila tak berjumpa lagi di dunia berdoalah agar berjumpa di surga kelak. Melepas rindu bersama semua yang tersayang, melepas rindu dalam segala hangat keadaan. Pertemuan itu akan menjadi pemanis bagi rindu terbesar yang dimiliki umat beriman. Kerinduan pada Rabb mereka.
Bayangkan ketika Allah memperlihatkan wajah-Nya nanti di hari kiamat…kita hadir di sana. Melepas rindu sepanjang hayat menyaksikan indahnya wajah Ar-Rahman. Zat yang selama hidup memberi kita makan, tempat tinggal, harta, kebahagiaan, dan bumi tempat berpijak. Rindu akan lepas, rindu akan lega, rindu akan bertemu keabadian. Indah, bukan?
Belum cukup sampai di situ, bayangkan lagi saat itu kita berdiri bersama orang-orang tercinta. Yang rindunya sering tak lepas semasa di dunia. Kita sama-sama menyaksikan cahaya wajah Ar-Rahman bersama mereka yang selalu kita doakan. Kemudian kita dapat pula berkumpul bersama di bawah pohon-pohon rindang sambil memetik buah-buahan segar yang rasanya lezat bukan kepalang. Diiringi suara gemericik air sungai yang mengalir di bawahnya. Ah, pertemuan apa lagi yang lebih indah dari semua ini ?!
Maka berdoalah. Bila rindu berat, doakan mereka yang dirindukan. Agar dimudahkan pertemuan antaramu dan mereka di surga kelak.
Pertemuan di sana lebih indah, lebih hebat, lebih abadi dan jauh dari kesemuan….pasti.
Indonesia,
20/5/1441 H
留言